Minggu, 01 November 2009

Perkembangan Bakat

BAB II
PERKEMBANGAN BAKAT


A. Konsep Bakat
 Bakat atau aptitude merupakan potensi dalam diri seseorang yang yang dengan adanya rangsangantertentu mungkin orang tersebut dapat mencapai suatu tingkat kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus yang sering kali melebihi orang lain. Sedangkan William B. Machae (Sumadi Suryabrata 1991:168). Machaemeninjau bakat itu terutama dari segi kemampuan individu untuk melakukan sesuatu tugas yang sedikit sekali atau tidak tergantung pada latihan sebelmnya. Menurut bigham yang menitik beratkan pada kondisi atau seperangkat sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menarima latihan atau seperangkat respon seperti kemampuan berbahasa, musik dan sebagainya.
 
 Menurut Goilford (Sumadi S; 1991 : 169) mengemukakan bahwa bakat itu mencakup tiga dimensi psikologis, yaitu :

  1. Dimensi Perseptual
  Dimensi perseptual meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, dan meliputi faktor-faktor lain seperti, Kepekaan indra, perhatian, orientasi waktu, luasnya daerah persepsi, kecepatan persepsi dan sebagainya. 


  2. Dimensi Psikomotor
  Dimensi psikomotor ini mencakup enam faktor, yaitu faktor kekuatan, faktor inpuls, faktor kecepatan gerak, dan faktor ketelitian yang meliputi dua macam yaitu : faktor kecepatan statis dan faktor kecepatan dinamis, koordinasi dan keluwesan (flexibility). 

  3. Dimensi Intelektual
 Dimensi intelektual ini umumnya mendapat sorotan luas, karena dimensi inilah yang mempunyai implikasi sangat luas.

 Menurut Conny Semiawan, bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relatif bersifat umum (Bakat intelektul umum) atau khusus (Bakat akademis khusus).

B. Karakteristik Bakat
 Setiap anak mempunyai bakat-bakat tertentu, hanya berbeda-beda dalam jenis dan derajatnya. Yang dimaksud dengan anak berbakat adalah mereka yang mempunyai bakat-bakat dalam derajat tinggi dan bakat-bakat unggul. Ada anak yang berbakat intelektual umum, biasanya mereka mempunyai taraf intelegensi yang tinggi dan menunjukkan prestasi sekolah yang menonjol. Adapun yang mempunyai bakat akademis khusus, misalnya dalam bidang matematika atau bahasa, sedangkan dalam mata pelajaran lainnya belum tentu menonjol. Ada anak yang intelegensinya tidak terlalu tinggi tetapi unggul dalam kemampuan berpikir kreatif-produktif. Ada pula anak yang bakatnya dalam bidang olahraga, atau dalam salah satu bidang seni seperti melukis atau musik. Di sekolah terdapat anak yang termasuk kedalam siswa yang pandai, tetapi tidak menonjol dalam bidang keterampilan teknik. Kita juga mengenal bahwa ada anak-anak yang selalu ditunjuk oleh teman-teman dan guru-gurunya untuk dipilih menjadi pemimpin, Karena mereka berbakat dalam bidang psikososial.
 Misalnya seseorang yang memiliki bakat menulis hingga dapat menyusun berbagai carita yang menarik. Pada umumnya orang yang memiliki bakat khusus tersebut diawali dengan berlatih secara sederhana yang sama tingkatnya dengan orang lain, dia tidak mampu lebih cepat daripada orang yang tidak memiliki bakat tersebut. Demikian pula orang yang memiliki bakat keterampilan akan cepat menguasai keterampilan yang diajarkan dari pada orang yang tidak memiliki bakat keterampilan.
 Bakat tersebut juga terdapat semenjak masa kanak-kanak. Aktivitas anak-anak sudah dapat mencerminkan bakat tertentu. Misalnya seorang anak yang memiliki bakat musik, walaupun diberi pelajaran secara intensif baik oleh orang tua sendiri maupun oleh gurunya, anak tersebut sangat sukar menerima dan mengikuti pelajaran musik, sehingga kemungkinan kecil anak tersebut dapat menjadi ahli musik yang baik pada kemudian hari.  

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bakat
 Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bakat, mulai dari faktor yang ada pada diri sendiri atau yang lainnya. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi bakat yaitu :
 

  1. Faktor Motivasi
 Faktor Motivasi berhubungan erat dengan daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Apabila orang tua dan guru kurang memberikan motivasi kepada anak tersebut. Perkembangan bakat anak tidak dapat lancar, bahkan mungkin tidak akan tampil sebagaimna mestinya.
 
  2. Faktor Nilai
 Faktor ini berkaitan dengan bagaimana seseorang memberi arti terhadap hasil pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya, misalnya anak yang memiliki bakat melukis yang memberikan arti negatif terhadap hasil karya., dia berpendapat bahwa ahli melukis kurang mendapat penghargaan di masyarakat. Dengan demikian bakat melukis anak tersebut pila kurang dapat berkembang.

  3. Konsep Diri
 Anak yang memiliki konsep diri yang positif selalu berusaha berinteraksi secara timbal balik dengan sukses, yang merupakan diktualisasi bakatnya anak yang yang memiliki konsep diri yang positif tersebut selalu merasa yakin atas sesuatu yang sedang dikerjakannya.

  4. Lingkungan
 Faktor lingkunagan ini sangat penting sekali untuk perkembangan bakat setiap individu itu sendiri. Tanpa adanya faktor lingkungan, maka bakat yang ada pada setiap individu kurang untuk dikembangkan. Dan sebaliknya jika faktor lingkungan ini mendukung untuk perkembangan bakat yang ada pada individu masing-masing maka bakat yang dimiliki oleh setiap individu kemungkinan besar dapat tersalurkan dengan baik. Faktor lingkungan yang mendukung diantaranya seperti sarana untuk mengembangkan bakat tersebut. 

G. Keterkaitan Bakat dengan yang Lainnya
 Bakat bukanlah sesuatu yang terkait atau sifat tunggal melainkan merupakan suatu kelompok sifat yang membentuk kemampuan khusus, seperti dalam bakat musik harus ada sifat-sifat dasar dalam kemampuan persepsi musik, antara lain kepekaan terhadap nada, kepekaan terhadap keserasian suara , kepekaan terhadap kuat atau lemahnya suara dan kepekaan ritme atau irama.
 Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud. Misalnya seseorang mempunyai bakat menggambar, jika ia tidak pernah diberi kesempatan mengembangkannya, maka bakat itu tidak akan tampak. Jika orang tuanya menyadari bahwa ia mempunyai bakat menggambar serta mengusahakan agar ia mendapat pengalaman yang sebaik-baiknya untuk mengembangkan bakatnya, dan anak itu juga mengikuti pendidikan menggambar maka ia akan dapat mencapai prestasi yang unggul untuk bidang tersebut. Dalam kehidupan disekolah sering kita ketahui bahwa seseorang yang berbakat dalam olahraga, umumnya pada prestasi bidang study lainnya juga baik, tetapi sebaliknya dapat terjadi prestasi semua pelajarannya tidak baik.  



H. Upaya dalam Proses Pendidikan
 Terdapat cara/metode untuk dapat mengembangkan bakat bagi setiap masing-masing individu tersebut, antara lain :
1. Perlu Keberanian; berani memulai, berani gagal, berani berkorban (perasaan, tenaga, waktu, pikiran dan sebagainya), berani bertarung, keberanian akan membuat kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala.
2. Perlu didukung Latihan; bakat perlu selalu diasah, latihan adalah kunci keberhasilan.
3. Perlu didukung Lingkungan; lingkungan ini termasuk manusia, fasilitas biaya dan kondisi sosial yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat.
4. Perlu memahami hambatan dan mengatasinya; maksudnya yaitu perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada kemudian dicari jalan keluar untuk mengatasinya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COment mY bLog yUa...