Jumat, 30 Desember 2011

Proposal Penelitian Matematika

A. JUDUL
“Dukungan Media Pembelajaran Matematika Berbasis TIK untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Keliling dan Luas Segi Empat”

B. LATAR BELAKANG
Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menyentuh di segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari dunia bisnis sampai dunia pendidikan sangat merasakan kebermanfaatannya. Sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tersebut, maka teknologi komputer sangat pesat, sehingga keunggulan komputer tidak hanya terbatas pada kemampuan mengolah data, tetapi lebih dari itu komputer dapat menunjang dalam proses pengambilan keputusan. Dengan komputer dapat menjalankan informasi yang berbasiskan komputer maka data yang masuk akan diolah secara tepat, akurat, mudah dalam mengaksesnya.
Secara umum siswa sering mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran matematika, diantaranya adalah kesulitan dalam menghitung cepat, kemampuan logika, ketrampilan menulis atau menggambar dan rasa malas belajar matematika. Ini disebabkan siswa memandang pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menduduki peran penting dalam pendidikan karena dilihat dari waktu yang digunakan dalam pelajaran matematika disekolah, lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dengan dukungan media pembelajaran pada proses belajar mengajar. Menurut Djamerah dan Zain (1996: 136) dalam kegiatan belajar mengajar ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan pelajaran dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat. Saat ini pemanfaatan komputer sangat diminati untuk media pembelajaran.
Setelah menyelesaikan suatu proses belajar untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dengan dukungan media pembelajaran tersebut, perlu adanya kerjasama antara guru dan peneliti yaitu melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Proses PTK ini memberikan kesempatan kepada peneliti dan guru untuk mengidentifikasi masalah- masalah pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji ditingkatkan dan dituntaskan.
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat siswa SMP. Pemahaman dalam penelitian ini adalah kesanggupan dan kecakapan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip, dan skill.
Keliling sebuah bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi bangun tersebut. Ukuran keliling adalah mm, cm, km, atau satuan panjang lainnya. Sedangkan yang dimaksud luas sebuah bangun datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Ukuran untuk luas adalah cm2, m2 km2 atau satuan luas lainnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperlukan suatu dukungan media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan pemahaman konsep pada siswa khususnya pada pokok bahasan keliling dan luas segi empat siswa SMP.

C. BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan dan dibatasi sebagai berikut :
“Apakah hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan dukungan media pembelajaran matematika berbasis tik untuk peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat lebih menunjang dalam pemecahan masalah?”.
D. DEFINISI OPERASIONAL
a. Peningkatan
Peningkatan merupakan usaha menjadikan sesuatu keadaan menjadi lebih baik yang dapat diciptakan atau diusahakan kriterianya.

b. Pemahaman
Pemahaman dalam penelitian ini adalah kesanggupan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip dan skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalam hubungannya satu sama lain secara benar dan menggunakannya secara tepat pada situasi.
c. Konsep dalam matematika
Konsep dalam matematika adalah abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan (mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep dapat dipelajari melalui definisi/pengamatan langsung. Disamping itu juga konsep dapat dipelajari dengan cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan memikirkan tentang bermacam-macam contoh. Anak-anak yang masih berada dalam tahap operasi kongkrit dalam belajar konsep biasanya perlu melihat dan memegang benda yang dinyatakan oleh konsep itu.
d. Keliling
Keliling sebuah bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi bangun tersebut. Ukuran keliling adalah mm, cm, m, km atau satuan panjang lainnya.
e. Luas
Luas sebuah bangun datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Ukuran untuk luas adalah cm2, m2, km2 atau satuan luas lainnya.
1. Model Pembelajaran Biasa
Model pembelajaran biasa adalah pengajaran yang pada umumnya biasa dilakukan sehari-hari. Guru lebih aktif dari siswa, sedangkan siswa hanya menerima materi tanpa adanya timbal balik antara guru dan siswa dalam belajar. Cara menyampaikan materi dengan ceramah, Tanya jawab, dan demonstrasi.




E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah agar suatu penelitian dapat lebih terarah dan ada batasan- batasannya tentang objek yang diteliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep keliling dan luas segi empat.
2) Meningkatkan keaktifan/response siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada keliling dan luas segi empat.
3) Meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada keliling dan luas segi empat.

F. KEGUNAAN PENELITIAN
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bermanfaat bagi :
1. Bagi siswa
a. Sebagai acuan dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
b. Sebagai acuan dalam mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
c. Sebagai acuan dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika karena materi dikaitkan dengan konteks keseharian siswa dan lingkungan dunia nyata siswa.
2. Bagi guru
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan suatu model pembelajaran, serta dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran
b. Dapat lebih menciptakan suasana kelas yang menghargai (menghormati) nilai-nilai ilmiah dan termotivasi untuk terbiasa mengadakan penelitian sederhana yang bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan guru itu sendiri.
3. Bagi sekolah
Dengan adanya strategi pembelajaran yang baik maka mampu mewujudkan siswa yang cerdas dan berprestasi.
4. Bagi peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan untuk menjadi seorang pendidik kelak untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

G. KERANGKA PEMIKIRAN
Keberhasilan proses belajar mengajar khususnya pada pembelajaran matematika dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan materi. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan berbagai konsep untuk memecahkan masalah.
Dengan demikian pembelajaran matematika disekolah terutama di SMP merupakan masalah jika konsep dasar diterima siswa secara salah maka sangat sukar untuk memperbaikinya. Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat mendorong kita untuk melakukan perubahan khususnya dibidang pendidikan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengenal masalah-masalah yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam memahami konsep pada pembelajaran matematika dan untuk mengetahui usaha dalam mengatasinya.
Prosedur tindakan kelas ini merupakan siklus dan dilaksanakan sesuai perencanaan atau perbaikan dari perencanaan tindakan terdahulu. Dalam penelitian ini diperlukan evaluasi awal sebagai upaya untuk menentukan fakta-fakta yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian teori yang ada untuk menyusun perencanaan tindakan yang tepat agar pemahaman konsep dapat ditingkatkan.
Tindakan kelas yang dilaksanakan berupa pengajaran secara sistematik dengan tindakan pengelolaan kelas melalui strategi pendekatan, metode, teknik pengajaran yang tepat dengan penerapannya kondisional yang mengacu pada fakta-fakta dan perencanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya. Tindakan dilakukan secara siklus maksudnya setelah tindakan pertama selesai dapat dilakukan tindakan peneliti akan mengamati bagaimana reaksi siswa dalam setiap tindakan pengajaran yang dilakukan peneliti didepan kelas.

H. ASUMSI
Asumsi dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil tes sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
2. Kesalahan-kesalahan siswa dalam menjawab setiap soal merupakan indikator kesulitan dalam memahami konsep.
3. Siswa mendapatkan fasilitas yang sama dari sekolah.

I. HIPOTESIS
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : ” Dukungan media pembelajaran berbasis TIK mampu meningkatkan pemahaman, keaktifan/response, dan kreatifitas siswa pada pembahasan keliling dan luas segi empat.

J. KAJIAN PUSTAKA
1. Belajar
1. Menurut Winkel (1996:10) belajar dapat didefinisikan sebagiai suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative, konstan dan terbatas.
2. Menurut Tabrani Rusyan (1996:17), belajar dalam arti luas adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengnai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai aspek-aspek kehidupan atau pengalaman-pengalaman yang terorganisasi.
3. Menurut Syaiful Sagala (2006:37) belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
Dari uraian diatas dapat disimpulakn bahwa seseorang telah dikatakan belajar apabila pada dirinya telah terjadi perubahan tingkah laku maupun telah memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap, yang semuanya diperoleh berdasarkan pengalan yang dialaminya.
2. Belajar Matematika
Menurut Herman Hudoyo (1988:3) bahwa matematika adalah sebagai ilmu mengenai struktur akan mencakup tentang hubungan, pola maupun bentuk, dapat dikatakan matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), stuktur dan hubungan dengan konsep-konsep abstrak.
Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, prose dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas yaitu: aritmatika, aljabar, geometri, dan analisa (analysis). Selain itu matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya bahwa matematika itu ntidak tergantung bidang lain, bahasa dan agar dipahami orang dengan tepat harus menggunakan simbol dan istilah yang cermat disepakati secara bermakna. Ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan kepada observasi (induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara deduktif. Ilmu tentang keteraturan, ilmu tentang stuktur yang terorganisai mulai dari unsur yang tidak didefinisikan keaksioma/postulat dan akhirnya ke dalil.
Matematika tersusun secara hierarkis yang satu dengan yang lain berkaitan erat. Konsep-konsep matematika pada tingkat lebih tinggi tidak mungkin lebih dipahami, sebelum memahami konsep sebelumnya dengan baik. Ini berarti bahwa belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis serta harus didasarkan kepada pengalamn belajar yang terdahulu.
Tujuan belajar matematika jangka pendek yaitu dikuasainya sejumlah materi yang trlah dipelajarinya, sedangkan tujuan belajar matematika jangka panjang adalah berkenaan dengan penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan penghargaan terhadap matematika itu sendiri sebagai ilmu struktur yang abstrak.
3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, dkk, 2002:6) Pembelajaran adalah usaha-usaha belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa (Sadiman dkk, 2007:7). Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menanggung pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Penggunan media pada waktu berlangsung pengajaran setidaknya digunakan guru pada situasi berikut :
a. Bahan pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa.
b. Terbatasnya sumber pengajaran yang tidak semua sekolah mempunyai buku sumber atau tidak semua bahan pengajaran dalam buku sumber tersebut dalam bentuk media.
c. Perhatian siswa terhadap pengajaran berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian guru.
Gerlach dan Ely (1971) dalam Arsyad (2003:11) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan media yang mungkin guru tidak mampu (kurang efisien) melakukannya, yaitu (Arsyad, 2003:11):
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Media memanipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman yang dapat mengenal waktu.
c. Ciri Distributif (Distributive Property)
Media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melaui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut dijadikan tersebut disajikan kepada sejumlah siswa dengan stimulus pengalamn yang relatif sama mengenai kejadian itu.
4. Teknologi komunikasi dan Informasi
a. Pengertian Teknologi
Menurut Kast dan Rosenweig, teknologi adalah penggunaan atau penerapan suatu bidang ilmu pengetahuan terhadap bidang-bidang lain. Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat ampuh anggota tubuh, panca indera dan otak manusia (Sukmadinata, 2001:67).
b. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1999:8). Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yuang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dengan kesatuan nyata.
Menurut Jogiyanto (1999:5) kualitas informasi tergantung dari tiga hal yaitu:
1. Relevan (Relevancy)
Informasi harus membelikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2. Akurat (Accurancy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menysatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dariu sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan atau noise yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
3. Tepat waktu (Timeliness)
Informasi yang tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan bagi pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila dapat bermanfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan untukbeberapa kegunaan. Dengan demikian informasi tidak hanya digunakan oleh satu pihak.
Informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir efektifitasnya (Jogiyanto ,1999:11)
c. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) melalui media yang menimbulkan efek. Pikiran bias merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain (Effendy ,2001:11)
Menurut Wijaya (2002:11) komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.
Jadi komunikasi adalah penyampaian pikiran dari komunikator ke komunikan melalui media baik secara individu maupun kelompok.


d. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Jadi teknologi informasi dan komunikasi dalam hal ini yang penulis maksudkan adalah penyampaian data yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan telah diolah berdasarkan ilmu eksak dan berlandaskan proses teknik sehingga bermanfaat bagio manusia atau pengguna.
Informasi adalah inti dari suatu komunikasi. Komunikasi yang berhasilkan dapat ditunjang oleh teknologi informasi dan komunikasi. Biasanya suatu komunikasi dikatakan berhasil bila informasi yang diterima oleh target sama dengan apa yang dikirim oleh pengirim.
5. Microsoft PowerPoint
Microsoft powerpoint merupakan salah satu produk unggulan Microsoft corporation dalm program aplikasi presentasi yang paling banyak digunakan saat ini. Menurut Stephen W.Sagman (1997:4) powerpoint adalah program pengolah presentasi yang menggabungkan teks dan angka yang sudah dikumpulkan dan memasang gambar dan slide dengan sentuhan professional yang memenuhi tuntutan audiensberselera tinggi. Fasilitas yang dimiliki powerpoint diharapkan mampu menghilangkan kebodsanan siswa saat proses belajar mengajar berlangsung.
6. Pemahaman
Pemahaman dalam penelitian ini adalah kesanggupan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip, dan skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalm hubungannya satu sama lain secara benar dan menggunakannya secara tepat pad situasi. Pemahaman meliputi penerimaan dan komunikasi secara akurat sebagai hasi komunikasi dalam pembagian yang berbeda dan mengorganisasi secara singkat tanpa mengubah pengertian.
7. Konsep Dalam Matematika
Menurut Syaiful Sagala (2006:71) menyatakan bahwa konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori . Konsep merupakan bagian dasar untuk membangun pengetahuan yang mantap karena konsep merupakan bagian dasar ilmu pengetahuan.
Konsep dalam matematika adalah abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan (mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep yang tingkat tinggi dapat berupa hubungan antara konsep-konsep dasar. Konsep dapat dipelajari melalui definisi/pengamatan langsung. Disamping itu juga konsep dapat dipelajari dengan cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan memikirkan tentang bermacam-macam contoh. Anak-anak yang masih berada dalam tahap operasi konkrit dalam belajar konsep biasanya belum melihat dan memegang benda yang dinyatakan oleh konsep itu. Seseorang telah memahami jika orang tersebut telah mampu memisahkan contoh konsep dan bukan konsep.

K. METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Tempat yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian adalah SMPN 1 Binong. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah karena letaknya strategis sehingga mempermudah dalam melaksanakan penelitian serta sudah ada fasilitas laboratorium komputer sehingga menjadikan nilai lebih bagi sekolah tersebut.

2. Populasi dan Sampel Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SMPN 1 Binong Tahun Ajaran 2008/2009, dengan pertimbangan bahwa siswa pada sekolah ini memiliki kemampuan yang heterogen. Dalam penelitian ini dipilih satu kelas yaitu kelas VII C SMPN 1 Binong. Pemilihan dan penentuan subyek penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling ( sampel bertujuan), yaitu untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa secara keseluruhan, karena menurut guru metematika, siswa memiliki kemampuan akademik yang heterogen dan secara keseluruhan berkemampuan sedang.

3. Metode Penelitian Yang Digunakan
Penelitian tindakan kelas dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang utama adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, serta sumber data berupa data dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, catatan lapangan, metode tes dan dokumentasi.
a) Metode Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara telita dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998 : 28). Observasi dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa dikelas. Sehingga data observasi diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat bersifat objektif dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya serta didalam menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau prestasi matematika siswa.
b) Metode Tes
Suharsimi Arikunto (1998:139) mengatakan ”metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atua kelompok”. Dalam penelitian ini diujikan diakhir pembelajaran yang berguna untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa didalam memahami materi.
c) Catatan lapangan
Catatan lapangan adalah beberapa catatan yang diperoleh peneliti mengenai hasil pengamatan pada saat penelitian untuk mendapatkan data yang sedetail mungkin, sehingga proses penelitian dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam setiap tindakan-tindakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Jadi, catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk merangkum perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran yang tidak terdapat dalam pedoman observasi, sehingga catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data.
d) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa serta foto rekaman proses tindakan penelitian.

4. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian dikembangkan oleh peneliti dengan menjaga validitas isi. Berdasarkan cara pelaksanaan dan tujuan, penelitian ini menggunakan observasi. Dalam melakukan observasi menggunakan pedoman observasi yang terbagi menjadi tiga bagian :
a. Observasi tindak mengajar
b. Observasi tindak belajar yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
c. Keterangan tambahan yang berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum tercapai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati. Dalam pengumpulan data digunakan beberapa instrumen sebagai berikut :
a. Catatan lapangan
b. Test
c. Observasi
d. Dokumentasi

5. Cara Menganalisis Data
Pada penelitian tindalakan kelas (PTK) ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur. Teknik ini terdiri dari 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Hasil reduksi berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu kegiatan tertentu. Kegiatan ini mulai dilaksanakan dalam setiap tindakan. Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi dalam bentuk teks naratif yang disusun, diatur, diringkas dalam bentuk kategori-kategori sehingga mudah dipahami makna yang terkandung. Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Dengan demikian langkah data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan semenjak tindakan-tindakan dilaksanakan (Sutama, 2004:14).
Analisis data kualitatif dilakukan dengan mencari daya serap siswa pada pelaksanaan test tentang keliling dan luas segi empat, yaitu dari test sebelum tindakan sampai test pada putaran III. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan daya serap tersebut. Jika daya serap siswa pada test putaran III lebih besar dari daya serap pada test sebelum dilakukan tindakan maka kemampuan siswa dalam memahami konsep keliling dan luas segi empat meningkat.









L. DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Jakarta : Balai Pustaka
Hudojo, H (1988) Strategi Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud
Ibrahim, dan Sudjana (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Lamadi, Ardi, (Online), http://ardi-lamadi.blogspot.com/2010/02/kerangka-teori-dan-hipotesis-tindakan.html (24 Oktober 2010)
Munjiali, (2004). Kelompok Kerja Guru. Makalah pada Pelatihan Guru Sekolah Dasar
Russefendi, (1991) Pengantar Kepada Pembantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito.
Sardiman, (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali
Sudijono, H (2001) Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada
Xpresiriau,(Online)http://xpresiriau.com/artikel-tulisan-pendidikan/pembelajaran-konvensional (27 Oktober 2010)
http://4riif.wordpress.com/2008/07/10/proposal-penelitian-dukungan-media-pembelajaran-matematika-berbasis-tik-untuk-peningkatan-pemahaman-konsep/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COment mY bLog yUa...